Sabtu, 04 Januari 2014

Kumpulan Tugas Mikroprosesor

    
      v NAMA           : Dwi WijayantI
      v KELAS           : TI II B
      v NIM             : 11.11.2395
                         


  v  Link Terkait :  Bp. Arief Johar (Web)                  Arif Hidayatuloh

                   Riyana D.L                                 Ghoniyyul .M
     
                                  Suryani                                     M Hilal. H
                   
                           Afifah                                     Aris Setyo
                    
                          Diki Suryadi                          Prima Rahma D

                          Bp. Arief Johar (Blog)

   

v  Tugas Mikroprosesor : 1. Tugas Pertama      

                               2. Tugas Kedua
                                                  
                                                  





 



         









                       


Jumat, 03 Januari 2014

Tugas Kedua

===============================================
MAKALAH MIKROPROSESOR

Mikrokontroler AT89S51/52 dan Display LED


Disusun Oleh :

Dwi Wijayanti                                 (11.11.2395)




JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM PURWOKERTO 2014



==============================================


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT sehingga proposal Mikroprosesor dengan judul “Mikrokontroler AT89S51/52 dan Display LED “  ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Penyusunan makalah ini betujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan dan agar kita semua memahami serta mengerti tentang materi ini.Dalam penulisan proposal ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingatkan kemampuan yang dimiliki penulis.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak mengenai makalah ini.Dalam penulisan proposal ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian maklah ini, Semoga proposal ini, menjadikan pedoman bagi pembaca menjadi manusia yang cerdas dan berwawasan luas bukan hanya sekarang bahkan hingga akhir hayat nanti dan semoga makalah ini membawa manfaat bagi siapapun yang membacanya.
                                                                                      Purwokerto,1 Januari 2014



=====================================================

BAB I
PENDAHULUAN



1.1              Latar Belakang 

            Latar belakang disusunya makalah ini adalah untuk membahas tentang Mikrokontroler . Makalah ini disusun berdasarkan pembelajaran yang telah diterima dan dipraktikan. Disini penyusun ingin memberikan hasil pembelajaran kami tentang pemanfaatan Mikrokontroler pada Display LED.



1.2              Tujuan Masalah
    

  •       Pembaca memahami rangkaian mikrokontroller untuk menghidupkan dan mematikan LED.
  •            Pembaca dapat memahami program assembly untuk menghidupkan dan mematikan LED.
  •    Pembaca memahami beberapa instruksi assembly dasar, MOV, Setb, Clr, RL. RR, RLC dan RRC 
  •    Pembaca memahami pembuatan instruksi waktu tunda
  •      Sebagai sarana pembelajaran Mahasiswa








=============================================

BAB II

PEMBAHASAN 



2.1     Definisi Mikrokontroler AT89S52
Mikrokontroler popular yang pertama dibuat oleh Intel pada tahun 1976, yaitu mikrokontroler 8-bit Intel 8748. Mikrokontroler tersebut adalah bagian dari keluarga mikrokontroler MCS-48. Sebelumnya , Texas instruments telah memasarkan mikrokontroler 4-bit pertama yaitu TMS pada tahun 1974. TMS 1000 yang mulai dibuat sejak 1971 adalah mikrokomputer dalam sebuah chip lengkap dengan RAM dan ROM.

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.  Mikrokontroller memiliki 4KB Flash Programmable dan Erasable Read Only Memory(PEROM) didalamnya. Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan perkembangan teknologi baru.  Dalam perkembangannya sampai saat ini, sudah banyak produk mikrokontroller yang telah diproduksi oleh berbagai perusahaan pembuat IC (Integrated Circuit) diantara salah satunya adalah jenis mikrokontroller yang digunakan dalam perancangan alat ini yaitu mikrokontroller seri 8052 yang dibuat oleh ATMEL, dengan kode produk AT89S52. Secara fisik, mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 pin, 32 pin diantaranya adalah pin untuk keperluan port masukan/keluaran. Satu port paralel terdiri dari 8 pin, dengan demikian 32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang masing-masing dikenal dengan Port 0, Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas perancangan dengan menggunakan mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang lebih banyak lagi.

Mikrokontroler AT89S52  merupakan  pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini biasa disebut juga dengan mikrokomputer  CMOS 8 bit dengan  8 Kbyte yang dapat dIprogram sampai 1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable UART (Serial Port). Memori Flash digunakan untuk menyimpan perintah (instruksi) berstandar MCS-51, sehingga memungkinkan mikrokontroler ini bekerja sendiri tanpa diperlukan tambahan chip lainnya (single chip operation), mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan external memory dan memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain yang menguntungkan adalah sistem pemogramanan menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan rangkaian yang rumit.

Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh program. Program terlebih dahulu dimasukan kedalam memori sesuai dengan kebutuhan penggunaaan pengontrolan yang diperlukan dan yang hendak dijalankan. Program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler Atmel 89S52 adalah berupa file heksa (Hex File), dan program tersebut berisikan instruksi atau perintah untuk menjalankan sistem kontrol.

Mikrokontroler AT89S52 memiliki fasilitas-fasilitas pendukung yang membuatnya menjadi mikrokontroler yang sangat banyak digunakan dalam berbagai aplikasi. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh mikrokontroler AT89S52 adalah :

a. Sesuai dengan produk-produk MCS-51.
b. Terdapat memori flash yang terintegrasi dalam sistem. Dapat ditulis ulang hingga 1000 kali.
c. Beroperasi pada frekuensi 0 sampai 24MHz.
d. Tiga tingkat kunci memori program.
e. Memiliki 256 x 8 bit RAM internal.

f. Terdapat 32 jalur masukan/keluaran terprogram.
g. Tiga pewaktu/pencacah 6-bit (untuk AT89S52) & dua pewaktu/pencacah 16-bit (untuk AT89S51)
h. Memiliki 8 sumber interupsi(untuk AT89S52) & 6 sumber instruksi untuk AT89S51
i. Kanal serial terprogram.
j. Mode daya rendah dan mode daya mati. 


2.2     Karakteristik mikrokontroler AT89S52


AT89S52 mempunyai memori yang terdiri dari RAM internal dan Special Function Register. RAM internal pada mikrokontroler AT89S52 memiliki ukuran 256 byte dan beralamatkan 00H-7FH serta dapat di akses menggunakan RAM address register. RAM internal terdiri dari delapan buah register (R0-R7) yang membentuk register banksSpecial Function Register yang berjumlah 21 buah berada di alamat 80H-FFH. RAM ini berbeda pada lokasi dengan Flash PEROM dengan alamat 000H-7FFH. IC AT89S52 mempunyai pin sebanyak 40 buah yang sesuai dengan mikrokontroler 8031 dan memiliki susunan pin seperti gambar di berikut ini ini : 


Gambar 1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S52

Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada pada mikrokontroller AT89S52.
a. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain yang minimum (sederhana), port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
b. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O (Input/Output). Port 1 terdapat pada pin 1-8.
c. Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O (Input/Output). Sedangkan pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address (alamat). Port 2 terdapat pada pin 21-28.
d. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output), port 3 juga mempunyai fungsi khusus. Fungsi khusus tersebut diperlihatkan


*      Tabel 2.1 Data Port 3  pin 10 -17

a. PSEN (Program Store Enable)
PSEN adalah sinyal kontrol yang mengizinkan untuk mengakses program (code) memori eksternal. Pin ini dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari EPROM. Sinyal PSEN akan “0” (LOW) pada tahap fetch (penjemputan) instruksi. PSEN akan selalu bernilai “1” (HIGH) pada pembacaan program memori internal. PSEN terdapat pada pin 29.
a. ALE (Address Latch Enable)
ALE digunakan untuk men-demultiplex address (alamat) dan data bus. ketika menggunakan program memori eksternal, port 0 akan berfungsi sebagaiaddress (alamat) dan data bus. Pada setengah paruh pertama memori cycle ALE akan bernilai “1” (HIGH) sehingga mengizinkan penulisan address (alamat) pada register eksternal. Dan pada setengah paruh berikutnya akan bernilai “1” (HIGH) sehingga port 0 dapat digunakan sebagai data bus. ALE terdapat pada pin 30.
b. EA (External Access)
Jika EA diberi input “1” (HIGH), maka mikrokontroller menjalankan program memori internal saja. Jika EA diberi input “0” (LOW), maka AT89S52 menjalankan program memori eksternal (PSEN akan bernilai “0”). EA terdapat pada pin 31.
c. RST (Reset)

RST terdapat pada pin 9. Jika pada pin ini diberi input “1” (HIGH) selama minimal 2 machine cycle, maka sistem akan di-reset dan register internal AT89S52 akan berisi nilai default tertentu. Proses reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem kekondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal program memory. Reset terjadi jika pin RST bernilai high selama minimal dua siklus lalu kembali bernilai low. Power on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem pertama kali diberi suplai. Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memory. Untuk mendapatkan proses ini, maka pin RST harus diberi tambahan rangkaian seperti pada gambar berikut.

Gambar 2. Rangkaian reset  AT89S52


2.3     Mode Pengalamatan
2.3.1   Pengalamatan Langung
Pengalamatan langsung dilakukan dengan memberikan nilai ke suatu register secara langsung, Untuk melaksanakan hal tesersebut digunakan tanda #. Operand yang digunakan pada pengalamatan langsung /immediate data dapat berupa bilangan bertanda mulai –256 hingga +256.

Contoh :
MOV A,#25H               ;Isi akumulator dengan bilangan 25H
MOV DPTR, #20H     :isi register DPTR dengan bilangan 20H
MOV R1,10H  :           ; isi register R1 dengan 10H
MOV A,#-1                  ; sama dengan MOV A,#0FFH
                                    ; karena 00H –1 menjadi FFH


2.3.2 Pengalamatan Tak Langung
Pada pengalamatan ini, operand menunjuk ke sebuah register yang berisi lokasi alamat memori yang akan digunakan dalam operasi.  Untuk melaksanakan pengalamatan tak langsung digunakan symbol @. Pengalamatan jenis ini biasa digunakan untuk melakukan penulisan, pemindahan atau pembacaan beberapa data dalam lokasi memori. AT89S51 mempunyai sebuah register 16 bit (DPTR) yang dapat digunakan untuk melakukan pengalamatan tidak langsung.

Contoh :
ADD, A,R1        ;Tambahkan isi RAM yang lokasinya ditunjukkan oleh register R1 ke
; akumulator
DEC @R1         ;Kurangi satu isi RAM yang alamatnya ditunjukkan oleh register R1
MOVX, ADPTR, A         :Pindahkan isi dari akumulator ke memori luar yang lokasinya
; ditunjukkan oleh data pointer (DPTR)


2.3.3    Pengalamatan Data
Pengalamatan data terjadi pada sebuah perintah ketika nilai operasi merupakan alamat dari data yang akan diisi atau yang akan dipindahkan.

Contoh :
MOV P1,A                   ;isi P1 dari Akumulator
MOV A, 00001001b    ; isi A dengan data tsb
MOV P2,FFH              ;isi P2 dengan nilai FFH


2.3.4 Pengalamatan Kode
Pengalamatan kode terjadi ketika operand merupakan alamat dari instruksi JUMP dan CALL. Berikut contoh ACALL yang memanggil label Tunda, sehingga akan melompat ke lokasi memori bernama Tunda.

Contoh :
ACALL Tunda
TUNDA:
            MOV A,#FEH
LOOP: 
            DJNZ A, LOOP
            RET
2.3.5   Pengalamatan Bit
Pengalamatan bit ialah penunjukkan alamat lokasi bit baik dalam RAM internal atau perangkat keras menggunakan symbol titik (.).
Contoh :
SETB p1.7        ;Set bit port 1.7 aktif
SETB TR1         :Set TR1 (Timer 1 aktif)
SETB RXD        ; memberikan logika 1 pada kaki RXD yang berada di port 3.0


2.4     Arsitektur dan Blok Diagram Mikrokontroler AT89C51/52
Mikrokontroler  AT89S52 dibangun berdasarkan arsitektur seperti ditunjukkan gambar dibawah ini. Seluruh bagian yang digambar pada gambar tersebut saling berhubungan melalui internal bus 8 bit menelusuri bagian serpih. Bus tersebut kemudian dihubungkan ke luar melalui input output port  apabila memori  atau expansi diperlukan.

Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit aritmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali ini adalah mengambil, mengkode,  dan melaksanakan urutan intruksi sebuah  program yang tersimpan dalam memori, unit pengendali juga berfungsi untuk mengatur urutan operasi seluruh sistem. Unit pengendali atau CPU juga menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi, juga aliran intruksi program. Aliran informasi pada   bus-bus data dan  bus alamat juga diatur oleh unit ini.

Gambar 3. Blok digram mikrokontroler AT89S52

2.3.1   Memori Program
Memori program merupakan suatu ruang memori  yang digunakan  untuk  menyimpan kode program dan konstanta yang sifatnya tetap. Memori program hanya bisa dibaca saja (Read Only Memori), dalam artian ketika sedang melakukan eksekusi program memori hanya bersifat di baca  saja namun tidak dapat diubah isinya, sebagian memori program terdapat didalam  chip mikrokontroler (On-chip) dan sebagian lagi  berada diluar (off-chip). Mikrokontroler ATMEL AT89S52 mempunyai kapasitas memori program on-chip sebesar  8 kB.
2.3.2  Memori Data
RAM merupakan memori data internal (on-chip). Untuk  AT89S52  mempunyai memori  sebesar  256 byte. Pada  segment data ini  dibagi menjadi  tiga  bagian,  dimulai dari  alamat 0×00  sampai dengan 0xFh dikenal sebagai register R0 sampai dengan  R7   yang  diorganisasikan  menjadi 4 bank. Pemilihan  bank yang dilakukan  dengan memberikan  kombinasi  logika  pada register  Program Status Word(PSW). Bagian  berikutnya  adalah mulai alamat  0×20 sampai  dengan 0x2f  sebanyak 128 bit  merupakan  lokasi memori  yang dapat dimanipulasi perbit (bit addressable) juga  dikenal dengan segment bit (BDATA). Bagian berikutnya adalah  general purpose RAM mulai alamat 0×30 sampai dengan 0x7fh.

2.3.3  Interuksi
Terdapat beberapa kelompok fungsi pada instruksi keluarga MCS – 52, yaitu:
v  Instruksi Aritmatika
Kelompok intruksi ini melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pembagian, pengurangan.
Misalnya adalah: add, mul, subb, inc dan dec
Contohnya :     mov     a,#10h
Mov     b,#05h
Mul      ab
Mov a,#10h artinya salin data 10h ke a
Mov b,#05h artinya salin data 05h ke b
Mul  ab artinya kalikan nilai akumulator dengan nilai register b

v  Instruksi Logika
Intruksi ini melakukan operasi logika seperti and, or, dan exor, clear
Misalnya adalah :anl, orl, xrl, clr
·         OR untuk poerasi OR
·         AND untuk operasi AND
·         XOR untuk operasi XOR
·         EXOR untuk operasi EXOR
·         NOT untuk operasi invert

Contohnya :  
1.   MOV A, #20H OR 40H   ;sama dengan MOV A,#60H
MOV A,#10H AND 31H ;sama dengan MOV A, 10H
2.   ANL A,#00001111b ; meng- AND- kan accumulator dengan 00001111b


v  Instruksi Transfer Data
Kelompok instruksi ini digunakan untuk memindahkan data antara :
1.      Register – register
2.      Memori – memori
3.      Register – memori
4.      Interface – register
5.      Interface – memori
Contoh:
MOV A, R1             : memindahkan isi register R1 ke accumulator
MOV A, @R2         : memindahkan isi memori yang alamatnya ditunjukkan oleh register R2 ke accumulator.                       



 2.5               Implementasi  Program LED

Pada percobaan ini, Untuk menghubungkan pin CONTROL dari DT51 ke pin  CONTROL Trainer board kabel 1 dan 2 harus dibalik, hal ini dikarenakan posisi VCC dan GND pada DT-51 terbalik, kabel ini disebut sebagai kabel X. 

*      Port 1 sebagai input
                                  
Langkah-langkahnya:
  • Hubungkan Port 1 DT-51 dengan “PORT INPUT” Dt-51 trainer Board
  • Hubungkan Port A DT-51 dengan “PORT OUTPUT” DT-51 Trainer Board
  • Hubungkan “CONTROL” DT-51 dengan “CONTROL” DT-51 Trainer Board menggunakan kabel tipe X
  • Buat program berikut:

$mod51
                  CSEG
                  ORG   4000H
                  LJMP START
                  ORG   4100H
START:
                  MOV   SP,      30H
INIT:           MOV   DPTR, #2003H
                  MOV   A,#80H
                  MOVX   @DPTR, A

LABEL1:              JB       P1.4, DISPLAY

DISPLAY2:          MOV   DPTR,#2000H
                              MOV   A, #00H
                              MOV   @DPTR, A
                              SJMP             LABEL1

DISPLAY:             MOV DPTR, #2000H
                              MOV A, #10H
                              MOVX @DPTR, A
                              SJMP LABEL1
                              END

Jika program dijalankan, jika toggle switch  Bit 4 berlogika 0 maka semua LED akan padam (masuk ke label DISPLAY2), jika toggle switch Bit 4 berlogika 1 maka hanya LED Bit 4 yang menyala(masuk ke label DISPLAY). Sebagai catatan, penggunaan P1.4 tidak mutlak, nilai 00H dan 10H dapat diganti dengan nilai lain untuk output ke LED.



*      Penggunaan Interupsi

Langkah-langkah :
·         Hubungkan Port 1 DT-51 dengan “PORT OUTPUT” DT-51 Trainer Board
·         Hubungkan “CONTROL” DT-51 dengan “CONTROL“ DT-51 Trainer Board
·         Hubungkan “IS1” dengan “INT0” pada DT-51 Trainer Board, karena kita ingin menggunakan interrupt eksternal (pin INT0 dan INT1)
·         Buat program berikut :

$mod51
                                    CSEG
                                    ORG   4000H
                                    LJMP START
                                    ORG   4003H
                                    RL A
                                    MOV   P1, A
                                    MOV   R7, #04H
            LOOPA:         MOV   R6,#0FFH
            LOOPB:         MOV   R5, #0FFH
                                    DJNZ R5, $
DJNZ R6, LOOPB
DJNZ R7, LOOPA
RETI

ORG 4200H
                        ;inisialisasi
                        START:          MOV SP, #30H
                                                MOV TCON, #01H
                                                MOV A, #01H
                                                MOV P1, #01H
                                                MOV IE, #81H
                                                SJMP $
                                                END

Program diatas akan menampilkan nyala LED dari Bit 0 dan bergeser ke kiri setiap ada penekanan keypad “IS1”. Untuk mengunakan INT0 dengan falling edge trigger maka INT0 (TCON.0) berlogika 1, sehingga TCON bernilai 00000001b(01H). Untuk mengaktifkan interrupt, maka EX0 (IE.0) dan EA(IE.7) berlogika 1 sehingga IE bernilai 10000001b (81H), terlihat juga bahwa pada saat interupsi program melompat ke alamat vector 0003H yang oleh DT-51 langsung dipindah ke alamat 4003H. Fungsi DJNZ digunakan untuk mengurangi satu dan lompat jika hasilnya bukan nol.


*      Penggunaan Timer/Counter

Untuk menggunakan Timer/Counter 0 sebagai timer mode 1, maka GATE,C/T dan M1 untuk Timer 0 pada TMOD berlogika 0 dan M0 berlogika 1 sehingga TMOD bernilai 01H. Sedangkan untuk menjalankan Timer 0, maka TR0 (TCON.4) berlogika 1 sehingga TCON bernilai 10H. Pada contoh dibawah ini Timer 0 diberi nilai awal 2CH untuk TH0 dan 00H untuk TLO sehingga Timer 0 akan selalu dimulai dari nilai 2C00H. Karena frekwensi timer tinggi, maka digunakan faktor pengali 10H yang berada pada R0.

Langkah-langkah :
·         Hubungkan Port 1 DT-51 dengan “PORT OUTPUT” DT-51 Trainer Board
·         Hubungkan “CONTROL” DT-51 dengan “CONTROL“ DT-51 Trainer Board
·         Buat program berikut :

$mod51
                                    CSEG
                                    ORG   4000H
                                    LJMP  START
                                    ORG   400BH
            COUNT:         INC      R0
                                    CJNE  R0,#10H,OUT1
                                    SETB  P1.5                                                         
            LOOP:                        MOV   R6,#0FFH
                                    DJNZ  R6,$
                                    DJNZ  R7,LOOP
                                    CLR    P1.5
                                    MOV   R0,#00H
            OUT1:             MOV   TH0,#2CH
                                    MOV   TL0,#00H
                                    RET1
            ;inisialisasi
                                    ORG   4200H
            START:          MOV   SP,#30H
                                    MOV   R0,#00H
                                    MOV   TMOD,#01H
                                    MOV   TH0,#2CH
                                    MOV   TL0,#00H
                                    MOV   TCON,#10H
                                    MOV   P1,#00H
                                    MOV   IE,#82H
                                    SJMP $
                                    END


Jika program dijalankan, akan menampilkan nyala LED Bit 5 berkedip dimana baru akan dinyalakan atau dipadamkan setelah interupsi oleh Timer 0 sebanyak 16 x. Perhatikan pada saat interupsi, program akan melompat ke alamat vector 000BH tetapi oleh DT51 akan langsung dipindah ke alamat 400BH.




 ================================================


BAB III

PENUTUP
Kesimpulan 
1.      Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
2.      Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
3.      Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program.
4.      Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.


 ================================================

DAFTAR PUSTAKA

http://willyriyadi.blogspot.com/2011/10/definisi-mikrokontroler.html
http://siivadlie.blogspot.com/2012/11/pengertian-mikrokontroler-kelebihan.html
http://sackjez.blogspot.com/2013/01/mikrokontrolerat89s52-mikrokontroler.html
http://onelka.wordpress.com/mikrokontroler-at89s52/




=========================================================